2.1.
Biografi Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak
kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika
berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian
bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan
komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien. Pekerjaan
ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan.
Dia
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak
di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta
adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang
RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan
Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan
Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA.
Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang
Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed
side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.
Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan
dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling
intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, enam bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi
kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai
guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.
Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio,
sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan
berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali
mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of
Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek
konseling. Model Neuman aslinya
berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of
California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek
fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia
(Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah dua tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan
dalam 3 edisi (1982, 1989, 1995).
2.2.
Dasar perkembangan teori Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem
Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah
pasien disekolah perawat di University of California, Los Angeles. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di
lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta
faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu
individu merupakan sistem yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang
pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu
(fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu
dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor,
karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu
individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem
Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder
yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan
sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap
suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah
dan mengurangi reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder
dan tersier. Pola pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman
bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat dilukiskan sebagai cincin
dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam mewakili garis
pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens
mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan
normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.
2.3. Sumber-sumber teori Betty Neuman
Model mempunyai
beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara
hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan
sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model
Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep
G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
2.4. Konsep
utama dan definisi teori Neuman
Konsep
utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar,
intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989).
A.
Stressor
Stressor adalah
kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
a)
Stressor
intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune
b)
Stressor
interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
c)
Stressor
ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal.
Misalnya : sosial politik.
B.
Garis
pertahanan dan perlawanan
Garis
pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang
menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi
garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat
melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi
dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini
terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu,
gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian
dari garis pertahanan fleksibel.
Garis
pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada
sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis
pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari
sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak
sebagai buffer.
Kondisi ini
bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu
hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis
pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan
garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran putus-putus
yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi
struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan
melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme
sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor
tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang
dan bisa timbul kematian.
C.
Tingkatan
pencegahan
Tingkatan
pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
a)
Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi
: promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible
lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor resiko.
Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi sebelum
reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah
raga dan perubahan gaya hidup
b)
Pencegahan
sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines
of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai
gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi
tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan
intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
c)
Pencegahan Tersier
Dilakukan
setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem
klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.
D.
Sistem
klien
Model Sistem
Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap
klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah
keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa
individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey &
Alligood, 1998).
Klien sebagai suatu
sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam
sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman
meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang
membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan
cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara
wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan
istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap
orang secara keseluruhan.
Disamping
itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubahan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga
keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi
secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah
terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari
system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
E.
Struktur
dasar
Struktur
dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
F.
Intervensi
Merupakan
tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara
sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
G.
Rekonstitusi
Neuman
(1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi
berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai
menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.
Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum
sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2.5. Asumsi teori
Betty Neuman
Asumsi yang
dikemukakan Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap tekanan yaitu :
1.
Manusia
menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan
(holistic) yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya,
faktor perkembangan, dan faktor spiritual.
1)
Faktor Fisiologis
meliputi struktur dan fungsi tubuh
2)
Faktor psikologis
terdiri dari proses dan hubungan mental
3)
Faktor sosial
budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural
dan aktivasi.
4)
Faktor perkembangan
sepanjang hidup.
5)
Faktor spiritual
pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan
tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami
kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi
individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor.
Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu
perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam
struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan.
Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari
karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien.
Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur
normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr
ego dan pengetahuan atau kebiasaan.
Neuman
selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah:
1)
Merupakan lingkaran
utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi
yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien.
2)
Berbagai stressor
dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat
melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi
yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3)
Normal lines of
defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis
pertahanan fleksible/ Flexible Lines of
Defense
1)
Digambarkan sebagai
lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor.
2)
Diibaratkan sebagai
suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense.
Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense
meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
3)
Melindungi normal
line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan
stabil dari sistem klien.
4)
Bersifat dinamis
dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of
Resistance Merupakan serangkaian lingkaran
putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
adalah mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif
dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak
efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor
internal dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik
lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang
harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana
keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal
tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias
berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi
3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi
lingkungan menjadi 3 yaitu :
1)
Lingkungan internal
yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2)
Lingkungan
eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-kekuatan
dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3)
Lingkungan yang
diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan
internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah
untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian
keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik
atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi,
sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan
stabilitas yang bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat
adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis
pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk
individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh
penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat
untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe
definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang
terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam
hubungannya dengan konsep dasar
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan
semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui
penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok
untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana
mendapat perhatian dari keperawatan .
Neuman
(1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk
semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa
umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan
perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan
untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
2.6. Bentuk logika teori Betty Neuman
Bentuk logika teori Betty Neuman
menggunakan logika deduktif dan induktif dalam mengembangkan teori modelnya
yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman menemukan teori
modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil
pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan
menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu model
konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
diri secara fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan
dapat secara cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal
line of difense) mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi
adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh
personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat
bahwa ”Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini
terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan
menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara
sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan
dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.
Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan
seseorang bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme
pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari
diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada
hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor
pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi)
adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty
Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional
atau internasional.
2.7.
Teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan
ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu:
1.
Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi
pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa:
a.
Pendidikan kesehatan
b.
Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
2.
Intervensi yang
besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu:
a.
Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b.
Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat
individu misalnya : konseling pranikah.
3.
Intervensi yang
bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai
klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5
tahapan yaitu:
a.
Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana
perawatterfokus pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk
mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi
terhadap stres lingkungan.
b.
Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga
menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. The nursing diagnostic statement
should reflect the entire client condition.Pernyataan
diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c.
Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan
dan klien. The overall goal of the care giver is to guide the client to
conserve energy and to use energy as a force to move beyond the present.Tujuan
menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat
energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa
sakit.
d.
Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada
sintesis data base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan
klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di
lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang diantisipasi
atau yang ditentukan perubahan yang telah terjadi. Immediate and long range goals
are structured in relation to the short term goals. Segera dan tujuan jangka
panjang yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.
e.
Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang
ditentukan telah terjadi jIf it is not met the goals are reformed.ika tidak
mencapai tujuan.
2.8.
Teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan
Teori
model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya.
Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental
klien yaitu :
1.
Individu atau pasien itu sendiri
Orang adalah multidimensi yang berlapis. Each layer consists of five person
variables or subsystems: Setiap lapisan terdiri dari lima orang variabel atau
subsistem:
a.
Physical/Physiological Fisik
/ Fisiologis;
b.
Psychological
Psikologis;
c.
Socio-cultural
Sosial budaya;
d.
Perkembangan;DevelopmentalpP
e.
Spiritual
Spiritual.
2.
Lingkungan sekitarnya
Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang
mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu
tertentu.These forces include the intrapersonal, interpersonal and extra
personal stressors which can affect the person's normal line of defense and so
can affect the stability of the system. Kekuatan ini mencakup intrapersonal,
interpersonal dan stres pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi orang normal
dan garis pertahanan dan dapat mempengaruhi stabilitas sistem.
a.
The internal environment exists within the client
system. Lingkungan internal ada dalam sistem klien;
b.
The external environment exists outside the client
system. Lingkungan eksternal ada di luar sistem klien;
c.
Neuman also identified a created environment which is an
environment that is created and developed unconsciously by the client and is
symbolic of system wholeness. Neuman juga mengidentifikasi lingkungan yang
menciptakan lingkungan yang diciptakan dan dikembangkan secara tidak sadar oleh
klien dan sistem simbolis keutuhan.
3.
Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan
subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang berada
dalam interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan
implikasinya negara lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di
segala macam kondisi mapan. Neuman mengusulkan wellness (penyakit
kontinum), dengan posisi orang yang kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka
dengan variabel dan tekanan yang mereka hadapi.
Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian bila dibutuhkan lebih
banyak energi daripada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan
ketika lebih energis tersedia daripada yang dibutuhkan.
4.
Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan
semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap
stressor. Neuman melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk
mengatasi seluruh masalah yang dihadapi pasien. Neuman mendefinisikan
keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu, keluarga dan kelompok
untuk mempertahankan tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas
pasien / sistem klien melalui intervensi keperawatan untuk mengurangi stres.
Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan yang
diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi
terhadap stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi dalam
memberikan perawatan terhadap pasien.
Neuman membayangkan
sebuah 3-tahap proses keperawatan:
1.
Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian
menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan
dalam tiga wilayah.
2.
Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien,
dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.
3.
Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan
lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan
tersier intervensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar